Wahai putriku, sesungguhnya engkau sekarang beranjak dari nuansa yang selama ini engkau hidup di dalamnya dan engkau tinggalkan kehidupan yang selama ini biasa engkau alami. Seandainya ada seorang wanita yang tidak memerlukan suami karena kedua orang tuanya berkecukupan dan keduanya sangat memerlukannya, maka engkau adalah seorang wanita yang paling tidak memerlukan suami. Akan tetapi, sudah menjadi takdir bagi wanita untuk diciptakan bagi laki-laki, begitu pula sebaliknya, laki-laki diciptakan untuk wanita. Oleh karena itu, kusampaikan beberapa pesan agar engkau bersama suami dapat mengarungi bahtera rumah tangga dengan baik.

Patuhlah kepada suami dengan menerima apa adanya dan mendengar kata-katanya dengan baik disertai ketaatan.

Senantiasalah engkau memperhatikan apa yang biasa dilihat matanya dan dicium oleh hidungnya. Untuk itu, jangan sampai pandangan matanya melihat hal yang buruk darimu dan jangan sampai hidungnya mencium darimu, kecuali bau yang harum.

Senantiasalah engkau memperhatikan waktu tidur dan waktu makannya, karena sesungguhnya ketegangan rasa lapar itu amat membakar dan kurang tidur itu dapat menimbulkan emosi kemarahan.

Jagalah hartanya dan peliharalah keluarga dan anak-anaknya. Adapun hal terpenting berkaitan dengan hartanya adalah mengaturnya dengan baik dan yang berkaitan dengan anak-anaknya adalah memelihara mereka dengan baik.

Janganlah engkau mendurhakai perintahnya dan membocorkan rahasianya, karena sesungguhnya jika engkau menentang perintahnya, berarti engkau akan membuat dadanya bergejolak. Dan jika engkau membocorkan rahasianya, berati engkau tidak akan luput dari pengkhianatannya.

Selanjutnya hati-hatilah, jangan sampai engkau memperlihatkan sikap gembira dihadapannya sedang ia dalam keadaan bersedih. Dan jangan pula engkau memperlihatkan kesedihan di hadapannya, sedang ia dalam keadaan gembira.

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah membaca tulisan ini.
Silahkan beri komentar :)